Senin, 19 Januari 2015

awal dari perubahan

Perubahan Diri Sebagai Orang Tua

    Saya sebenarnya termasuk orang yang terlambat untuk mempelajari tentang parenting, tapi saya berpikir tidak ada kata terlambat untuk belajar, dan ini juga untuk kebaikan semua. Kebaikan saya sebagai istri, kebaikan suami, kebaikan anak-anak saya dan terutama kebaikan keluarga saya.

           Kenapa saya sebut perubahan disini, Karena untuk mendidik anak dengan baik orang tua dulu yang harus berubah menjadi baik baru anak akan baik juga pendidikan ke depannya karena pada dasarnya anak akan melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya karena merekalah contoh yang pertama bagi anak-anaknya.

    Ada banyak alasan yang membuat saya untuk berubah sebenarnya tapi saya hiraukan itu, pada akhirnya satu alasan yang memaksa saya untuk berubah karena anak saya berbeda, secara emosional anak saya sangat kurang sekali bisa dibilang tidak bisa mengendalikan emosi, anak saya takut akan ketinggian padahal usianya kurang dari 5 tahun dan disini saya masih belum tersadar. Saya Membawa anak saya ke banyak psikolog, yang saya berharap dengan psikolog-psikolog tersebut anak saya sembuh. Ternyata tidak mulailah saya belajar parenting.

    Ketika mulai belajar parenting disinilah saya mulai tersadar bahwa apa yag saya lakukan selama ini terhadap anak saya sudah keliru, dan saya harus merubah itu. Saya merubah sikap saya karena pada dasarnya anak bukanlah obyek tapi subyek yang harus dilibatkan dalam setiap keputusan yang saya ambil. Dan yang paling mendasar harus merubah pola pikir saya terhadap apapun (positif thinking.

        Seiring dengan berjalannya waktu, sering kita buat kesepakatan kami menyebutnya. Akhirnya anak saya sembuh, anak saya sudah berani naik tangga tidak semua tangga tentunya. Jika tangga eskalator dengan banyak orang anak saya terkadang masih ketakutan tapi saya meyakinkannya bahwa ada saya di sampingnya yang tidak akan membiarkannya sendirian.

      Terakhir yang ingin saya sampaikan bahwa tidak ada orang yang lebih mengerti anak-anak kita selain kita orangtuanya, tidak ada yang lebih menyayangi anak-anak kita sebesar orang tuanya. Maka mari kita ubah pola pikir kita, bagaimana kita mengasuh anak-anak kita karena akan menjadi karakter anak kita kelak.

      Tidak ada orang tua yang sempurna untuk anaknya setidaknya saya ingin menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak saya.